BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah
satu indikator kesehatan ibu. Dewasa ini AKI di Indonesia masih tinggi bila
dibandingkan dengan AKI Negara ASIAN lainnya. Menurut data dari Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, AKI di Indonesia adalah 307 per
100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti bahwa lebih dari 18.000 meninggal per
tahun atau 2 ibu meninggal setiap jamoleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas. Saampai dengan tahun 2002, AKI tersebut
mengalami penurunan yang lambat dengan adanya krisis ekonomi sejak tahun 1997
lalu.
Adanya komplikasi yang ikut andil dalam
penurunan AKI yang lambat. Salah satu komplikasi yang dapat ditemui yaitu
kelaianan letak. Dari seluruh kehamilan 99% dengan letak memanjang dan 1% yang
melintang. Dari presentasi letak memanjang sekitar 4% adalah kejadian letak
sungsang. Hal ini tentunya berakibat fatal jika dalam pemeriksaan tidak dapat
mengedentifikasi kelainan karena akan berlanjut menjadi kesalahan penananganan.
Oleh karena itu, kelainan letak terutama
tentang letak sungsang, letak lintang dan gamelli perludipelajari. Namun, dalam
makalah ini akan membahas mengenai letak sungsang yang dapat berdampak buruk.
Semoga saja dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan dapat
lebih memahami mengenai letak sungsang sehingga bisa mendeteksi dini
masalahpenyulit dalam persalinan.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan bayi letak sungsang ?
1.2.2
Apakah etiologi bayi letak sungsang ?
1.2.3
Bagaimanakah klasifikasi bayi letak sungsang ?
1.2.4
Bagaimanakah tanda dan gejala bayi letak sungsang ?
1.2.5
Bagaimanakah patologis bayi letak sungsang ?
1.2.6
Bagaimanakah diagnosis bayi letak sungsang ?
1.2.7
Bagaimanakah sebab-sebab kematian bayi letak sungsang ?
1.2.8
Bagaimanakah penatalaksanaan bayi letak sungsang ?
1.3
Tujuan Masalah
1.3.1
Untukmengetahui apa yang dimaksud dengan bayi letak sungsang ?
1.3.2
Untuk mengetahui etiologi bayi letak sungsang ?
1.3.3
Untuk mengetahui klasifikasi bayi letak sungsang ?
1.3.4
Untuk mengetahui tanda dan gejala bayi letak sungsang ?
1.3.5
Untuk mengetahui patologis bayi letak sungsang ?
1.3.6
Untuk mengetahui diagnosis bayi letak sungsang ?
1.3.7
Untuk mengetahui sebab-sebab kematian bayi letak sungsang ?
1.3.8
Untuk mengetahui penatalaksanaan bayi letak sungsang ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penegertian
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di
fundus dan bokong di bawah (Prof, Dr. Rustam Mochtar, MPH)
Letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas
panggul/simfisis), menurut dr. Dddy Ario K, dkk.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan
kepala janin di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin.
(Manuaba, I.B.G. 2008. Hal: 116)
Letak sungsang adalah
dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (daerah pintu atas panggul/
simpisis ). (Saifuddin. 2002. Hal: 520).
Presentase bokong adalah
janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi
keduanya. (Prawirohardjo, S. 2010. Hal: 588)
Kehamilan pada bayi dengan presentasi
bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala
berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah
pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998).
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong
sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai
berikut :
1. Letak sungsang murni
yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus
keatas.
2. Letak bokong kaki.
3. Letak lutut.
4. Letak kaki.
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada
kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak
dibandingkan dengan primigravida.
2.2 Etiologi
Adapun penyebab letak sungang
yaitu :
1.
Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih
banyak dan kepala anak relative besar.
2.
Kelainan bentuk kepala seperti hiydrocepalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
3.
Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil
(prematur).
4.
Gemeli (kehamilan ganda).
5.
Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
6.
Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
7.
Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sunsang masih di
sangsikan oleh berbagai penulis.
8.
Janin sedah lama mati.
9.
Sebab yang tidak diketahui.
2.3 Klasifikasi
1.
Letak bokong (Frank Breech). Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
(75 %).
2.
Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada
disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat kejang ).
Letak Sungsang tidak sempurna
(incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang
terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
·
Kadua kaki : Letak kaki sempurna.
·
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
·
Kedua lutut : Letak lutut sempurna.
·
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna.
Posisi
bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1) Left
sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2) Right
sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3) Left
sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4) Right
sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
2.4 Tanda dan
Gejala
1. Pergerakan anak
terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa benda
keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba
bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat
teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang
berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin
terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
2.5
Patofisiologi
1.
Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi
2. Plasenta
Previda : Menghalangi kepala turun ke panggul
3. Panggul
Sempit : Kepala susah menyesuaikan ke jalan lahir
2.6 Diagnosis
1.
Palpasi
Kepala teraba di fundus,
bagian bawah bokong ,dan punggung dikiri atau kanan.
2.
Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar
pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
3.
Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sakrum, tuber ischii,
dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kaki).
4.
Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus.
2.7 Sebab-sebab
Kematian Bayi Letak Sungsang
Adapun yang menjadi sebab tingginya
angka kematian yang di sebabkan oleh letak sunsang yaitu :
- Setelah pusat lahir, maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggul, sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit sesudah pusat lahir sepaya anak dapat lahir dengan selamat.
- Pada letak sunsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.
- Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
- Pada letak sunsang lebih sering terjadi prolapsus foeniculi, karena bagian depan kurang baik menutup bagian bawah rahim.
Selain dari itu karena
pertolongan mungkin terjadi fraktur dari humerus atau clavikula, paralyse
lengan karena tekanan atau tarikan pada flexus brachialis.
2.8
Penatalaksanaan
1.
Sewaktu Hamil
Yang
terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi
dengen versi luar. Tehnik :
a.
Sebagai persiapan :
i. Kandung kencing harus dikosongkan.
ii. Pasien ditidurkan terlentang.
iii. Bunyi jantung anak diperiksa dahulu.
iv. Kaki
dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut kendor.
b.
Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu.
c.
Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain
sehingga badan anak membulat dengan demikian anak mudah diputar.
d.
Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran
hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada
pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi
berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar
lagi ketempat semula.
e.
Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan.
2.
Pimpinan Persalinan
a.
Cara berbaring :
i. Litotomi sewaktu inpartu.
ii. Trendelenburg
b.
Melahirkan bokong :
i. Mengawasi sampai lahir spontan.
ii. Mengait dengan jari.
iii. Mengaik dengan pengait bokong.
iv. Mengait
dengan tali sebesar kelingking.
c.
Ekstraksi kaki
Ekstraksi
pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara
vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
3.
Cara Melahirkan Pervaginam
Terdiri dari partus spontan ( pada
letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya) dan manual aid
(manual hilfe). Waktumemimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa
ada 2 fase :
Fase I :
fase menunggu
Sebelum
bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak
menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan
dilakukan ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya nuchee
arm
Fase II :
fase untuk bertindak cepat.
Bila badan
janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan
panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya
lahirnya janin dapat dilakukan manual aid.
Jenis Persalinan
Untuk memilih jenis persalinan pada letak sungsang
Zatuchni dan Andros telah membuat suatu indeks prognosis untuk menilai apakah
persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau perabdominan. Jika nilai kurang
atau sama dengan 3 dilakukan persalinan perabdominan, jika nilai 4 dilakukan
evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin; bila nilai tetap
dapat dilahirkan pervaginam, jika nilai lebih dari 5 dilahirkan pervaginam.
ALARM memberikan kriteria seleksi untuk partus
pervaginam yaitu jenis letak sungsang adalah frank atau bokong komplit, kepala
fetus tidak hiperekstensi dan taksiran berat janin 2500-3600 gram serta
tindakan augmentasi dan induksi persalinan diperbolehkan pada janin letak
sungsang.
Prinsip
Dasar Persalinan Sungsang
Persalinan pervaginam :
1.
Persalinan spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan
dan tenaga ibu sendiri. Cara ini disebut Bracht.
2.
Manual aid (partial breech extraction); janin dilahirkan
sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga
penolong.
3.
Ektraksi sungsang (total breech extraction); janin
dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong.
4.
Persalinan perabdominan (sectio caesaria).
1. Persalinan
sungsang secara spontan
Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar
merupakan fase yang tidak berbahaya.
Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada
fase ini kepala janin masuk PAP, sehingga kemungkinan tali pusat terjepit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong
sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi menjadi
letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan
kedua tungkai lurus keatas, letak bokong kaki, letak lutut, letak kaki.
Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah
dibawah pusat dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga. Pada
palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri. Punggung
anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak
yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana. EGC : Jakarta.
Mochtar, rustam. 1998. Sinopsis
Obstetri jilid 1. EGC : Jakarta.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan
pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Ed 4, Vol 1. EGC : Jakarta.
http://stirmawati.blogspot.com/p/letak-sungsang.html
0 komentar:
Posting Komentar