1.1 DEFENISI
KEHAMILAN
Kehamilan
adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri
adalah : 280 hari atau 40 minggu.
Kehamilan
dibagi tri wulan atau trimester
1. kehamilan tri wulan 1 antara 0 – 12 minngu
2. kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minng
3. kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu
1.2 MACAM-MACAM
KEHAMILAN
·
Intra uteri adalah kehamilan
secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan embrio / janin berada di dalam
uteri(rahim).
·
Extra uteri adalah kehamilah
yang perkembanganny janinnya berada diluar uteri atau rahim, disaluran tuba
falopii.kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar
kandungan”.Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut.karena akan
membahayakan ibu serta janinnnya.Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi
sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim,bukan disaluran tuba
falopii,sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin.
1.3 JUMLAH KEHAMILAN
1.
kehamilan tunggal dengan
jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu atau tunggal, kehamilan ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu
sel sperma saja
2.
Kehamilan gemeli adalah
kehamilan ganda ataukembar yaitu hamil dengan dua janin tunggal atau lebih dua
uteri
1.4 FREKUENSI KEHAMILAN
1.
Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kali atau seorang
wanita yang hamil untuk pertama kali
2.
Multigravida adalah wanita
yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali)
3.
Grandegravida adalah wanita
yang telah melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih, hidup atau mati
1.5 DIAGNOSIS KEHAMILAN
Kategori
Gambaran Kehamilan normal Ibu sehat. Tidak ada riwayat obstetri buruk ukuran
uterus sama/sesuai usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.
Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam rumah tangga dasn kebutuhan finalsial.
Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam rumah tangga dasn kebutuhan finalsial.
Kehamilan
dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan atau
kerja sama penangannya. Seperti : hipertensi,animia
berat,preeklamsia,pertumbuhan janin terhambat,infeksi saluran kemih,penyakit
kelamin,dan kondisi lain lain yang dapat memburuk selama kehamilan.
Kehamilan
dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera Seperti:
perdarahan,eklamsia,ketuban pecah dini,atau kondisi kondisi kegawat daruratan lain pada ibu dan bayi. Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
perdarahan,eklamsia,ketuban pecah dini,atau kondisi kondisi kegawat daruratan lain pada ibu dan bayi. Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
1.
Kehamilan sampai 28 minggu
dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran.
2.
Kehamilan sampai 29 minggu
sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebutprematuritas
3.
Kehamilan berumur 37 minggu
sampai 42 minggu disebut aterm
4.
Kehamilan melebihi 42 minggu
disebut kehamilan lewat waktu atau post datism
(serotinus)
(serotinus)
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap
beerapa tanda dan gejala hamil.Tanda-tanda dugaan hamil
beerapa tanda dan gejala hamil.Tanda-tanda dugaan hamil
1. Amenorea (tidak dapat bulan)
2. Mual (narseao dan muntah lemesis)
3. Ngidam
4. Sinkope atau pingsan
5. Payudara tegang
6. Sering miksi
7. Konstipasi kulit
8. Pigmentasi kulit
Sekitar pipi disebut
cloasma gravidarum.Dinding perut : strie livid, linea alba semakin hitam, strie
nigra. Sekitar payudara : hyperpigmentasi areola mamae, putting susu makin
menonjol, kelenjar montgomeri menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
paudara. Darah manifes sekitar payudara.Epulis : hipertropi gusi yang dapat terjadi bila hamil. Varices / penampakan pembuluh darah vena
paudara. Darah manifes sekitar payudara.Epulis : hipertropi gusi yang dapat terjadi bila hamil. Varices / penampakan pembuluh darah vena
1.6 PERAWATAN PADA KEHAMILAN NORMAL
Setiap
wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang dapat mengancam
jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal yaitu :
jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal yaitu :
a)
1 kali kunjungan antenatal
selama trismester pertama (sebelum 14 minggu)
b)
1 kali kunjungan selama
trismester kedua (antara 14 – 28 minggu)
c)
2 kali kunjungan selama
trismester ketiga (antaa 28 – 36 minggu dan sesudah minggu ke 36 pada setip
kali kunjungan antenatal tersebut perlu didapatkan informasi yang sangat
penting, uraian dibawah ini menekankan garis-garis besarnya.
Kunjungan trimester pertama waktu Sebelum minggu ke 14
Informasi penting
Informasi penting
·
Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
hamil
·
Mendeteksi masalah dan
menanganinya
·
Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemia zat
besi, epnggunaan praktek tradisional yang merugikan.
besi, epnggunaan praktek tradisional yang merugikan.
·
Memulai persiapan kelahiran
bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
komplikasi
·
Mendorong perilaku yang sehat
(gusi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
lain sebagainya).
lain sebagainya).
Kunjungan trimester kedua Waktu sebelum minggu
ke-28. Informasi penting.Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus
mengenai preeklampsi.Hanya ibu tentang gejala preeklampsi, pantau tekanan
darah, evaluasi edemapemeriksa untuk mengetahui proteinuria).
Kunjungan :
Trimester ketiga Waktu : sebelum 36 minggu. Informasi penting Sama seperti di
atas, ditambah abdomen untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
Kunjungan :
trimester ketiga Waktu : setelah 36
minggu. Informasi penting Sama seperti di atas ditambah deteksi bayi yang tidak
normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
1.7 DEFENISI KEHAMILAN MULTIPEL
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa
kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin
), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin
jarang sesuai dengan hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan
antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk
kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian
wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya.
1.8 JENIS-JENIS KEHAMILAN MULTIPLE
1. Kembar
Monozigotik
Kembar
monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang
kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi
untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Hasil akhir dari proses
pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian
sebagai berikut :
·
Apabila pembelahan terjadi didalam
72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua embrio, dua amnion serta dua chorion
akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di chorionik. Kemungkinan terdapat
dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta tunggal yang menyatu.
·
Apabila pembelahan terjadi antara
hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantong
yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan demikian menimbulkan kehamilan
kembar diamnionik, monochorionik.
·
Apabila terjadi sekitar 8 hari
setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan
menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar
monoamnionik, monochorionik.
·
Apabila pembuahan terjadi lebih
belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik terbentuk, maka pembelahannya
tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.
2.
Kembar
Dizigot
Dizigotik,
atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar
dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan
insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat
keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.
1.9 FAKTOR-FAKTOR UTAMA
TERJADINYA
Faktor utama yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya bayi kembar adalah terapi infertilitas, disamping
terdapat faktor-faktor lainnya. Yaitu Ras, usia,
hereditas, atau riwayat terdapat kehamilan kembar dalam keluarga tidak
meningkatkan kemungkinan memiliki bayi kembar identik, namun meningkatkan
kemungkinan memilki bayi kembar tidak identik. Terapi infertilitas meningkatkan
kemungkinan memilki bayi kembar, baik identik maupun non-identik.
1.
Ras
Angka kejadian kembar mendekati 1
dari 90 kehamilan di Amerika Utara. Insidennya lebh tinggi lagi di Afrika,
dengan angka kejadian 1 dari 20 kelahiran di Nigeria. Kembar jarang terjadi di
Asia. Di Jepang, misalnya, kembar hanya terjadi sekali pada setiap 155
kelahiran.
2.
Hereditas
Riwayat kembar pada keluarga ibu
lebih signifikan dibanding riwayat kembar dari keluarga ayah. Wanita kembar
non-identik memberikan kemungkinan bayi kembar 1 dari 60 kelahiran. Sebaliknya,
seorang ayah yang memiliki kembar non-identik memberikan kemungkinan bayi
kembar hanya 1 dari 125 kelahiran.
3.
Usia Maternal dan Riwayat Kehamilan
Frekuensi kembar meningkat dengan
usia maternal dan jumlah kehamilan. Wanita berusia antara 35-40 tahun dengan
empat atau lebih anak, kemungkinan memilki anak kembar adalah tiga kali lipat
dibanding wanita berusia kurang dari 20 tahun yang belum memiliki anak.
4.
Tinggi dan Berat Badan Ibu
Kembar non-identik lebih sering
terjadi pada wanita bertubuh besar dan tinggi dibandingkan pada wanita yang
bertubuh lebih kecil. Hal ini mungkin lebih terkait dengan status gizi
dibanding ukuran tubuh itu sendiri. Selama Perang Dunia II, insidensi kembar
non-identik menurun di Eropa saat terjadi kekurangan pangan.
5.
Obat-obat Penyubur dan Kemajuan
Teknologi Reproduksi
Kehamilan multipel lebih umum
terjadi pada wanita yang mengkonsumsi obat-obatan fertilitas selama menjalani
induksi ovulasi atau superovulasi. Wanita yang mendapatkan kehamilan dengan
menggunakan clomiphene citrate, memiliki kemungkinan kehamilan kembar
antara 5-12%, dan kurang dari 1% memperoleh kehamilan kembar triplet atau
lebih. Hampir 20% kehamilan akibat gonadotropin merupakan kehamilan
kembar multiple. Meskipun kebanyakan kembar tersebut merupakan kembar dua,
lebih dari 5% merupakan kembar triplet atau lebih. Di lain pihak, prosedur ART
seperti In Vitro Fertilization (IVF) juga memberikan kontribusi yang
besar dalam peningkatan angka kejadian kelahiran kembar. Resiko terjadinya
kehamilan kembar seiring dengan peningkatan jumlah transfer embrio.
Superovulasi bertanggungjawab terhadap sejumlah besar kehamilan kembar.
1.10 DIAGNOSA
Sedikit kehamilan kembar (kehamilan
multipel) terdiagnosis pada pertengahan pertama kehamilan kecuali dengan scanning
ultrasound. Meluasnya penggunaan pencitraan ultrasonografik telah sangat
mengurangi insidensi tidak terdeteksinya kehamilan kembar sebelum persalinan.
Dengan pemeriksaan ultrasonografi yang cermat, kantung gestasional yang
terpisah pada kehamilan kembar dapat diidentifikasi sangat dini.
Riwayat kembar, usia maternal
lanjut, paritas tinggi, dan ukuran ibu besar pada keluarga dari pihak ibu serta
riwayat pernah hamil kembar merupakan petunjuk yang lemah, tetapi riwayat baru
mendapat klomifen atau gonadotropin atau kehamilan yang diperoleh dari
teknologi reproduksi dengan bantuan merupakan petunjuk yang kuat.
Pemeriksaan klinis disertai
pengukuran akurat tinggi fundus merupakan hal yang penting. Selama trimester
kedua, ukuran uterus lebih besar daripada yang diperkirakan untuk usia gestasi
yang dihitung berdasarkan data haid.
Pada pertengahan kedua, kehamilan
multipel dapat diduga jika:
Ø
Lingkar
abdomen dan ukuran uterus lebih besar dibandingkan dengan usia kehamilan.
Ø
Palpasi
menunjukkan kelebihan bagian janin, dan dapat dideteksi dua bagian kepala
janin. Namun secara umum, janin kembar sulit didiagnosis dengan palpasi
bagian-bagian tubuh janin sebelum trimester ketiga. Bahkan pada tahap lanjut
kehamilan, mungkin sangat sulit mengidentifikasi kembar dengan palpasi
transabdominal, terutama apabila salah satu kembar, terletak di atas kembar
lainnya, apabila ibu gemuk, atau apabila terdapat hidramnion.
Pemeriksaan lain yang dapat
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis kehamilan kembar adalah:
·
Bunyi Jantung Janin
Menjelang akhir trimester pertama, kerja jantung janin
dapat dideteksi dengan peralatan ultrasonik Doppler. Beberapa waktu sesudahnya
kita dapat mengidentifikasi dua jantung janin apabila frekuensi keduanya jelas
berbeda satu sama lain serta dengan frekuensi denyut jantung ibu. Dengan
menggunakan stetoskop janin aural biasa, bunyi jantung janin pada kembar dapat
diidentifikasi melalui pemeriksaan yang cermat pada usia kehamilan 18-20
minggu.
·
Pemeriksaan Radiologis
Radiograf abdomen ibu sebagai upaya membuktikan adanya
janin multipel dapat membantu pada keadaan-keadaan tertentu yang jarang,
biasanya apabila terdapat gestasi multipel ordo tinggi dan belum jelas berapa
banyak janin yang ada.
·
Pemeriksaan Biokimiawi
Jumlah gonadotropin korionik dalam plasma dan urin,
secara rata-rata lebih tinggi daripada yang dijumpai pada kehamilan tunggal.
Kembar sering terdiagnosis sewaktu dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein
serum ibu, walaupun pemeriksaan ini saja tidak bersifat diagnostik.
ASKEP IBU HAMIL NORMAL
TRIMESTER PERTAMA
A.
Pengertian
Trimester Pertama
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
(Saifuddin,Abdul Bani,dkk,2001)
Kehamilan
adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang
sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).Kehamilan
trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu
ke-12 kehamilan.
Trimester
pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini
semua system organ janin sudahterbentuk dan
berfungsiKehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,
harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi.Meskipun setiap
tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama
dapat merupakansaat yang sulit juga.
B.
Faktor
Penyebab
Faktor
penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi
zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C.
Gejala
Pada Kehamilan Trimester 1
· Gejala subjektif
a) Amenore
b) Nausea
c) Mual
(morning sickness)
d) Payudara terasa penuh dan
sensitive
e) Sering
berkemih
f) Merasa lemah dan letih
g) Berat badan naik
h) Perubahan mood
·
Gejala oubyektif
a) Peningkatan
temperatur basal tubuh
b) Perubahan kulit
c) Perubahan
pada payudara
d) Pembesaran
pada abdomen
e)
Perubahan pada rahim dan vagina
D.
Perubahan
Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d) Setiap perubahan yang terjadi
dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan
saksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkindirahasiakannya.
f) Hasrat untuk
melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.
E.
Kebutuhan
Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a)
Asam
Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat).
Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi
EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan
penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam lemak omega-6
misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon,
sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b)
Asam Folat. Manfaat : Salah
satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan
sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai
Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi
telah berkembang dengan baik dan banyak organyang
bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat,
janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
F.
Tanda
Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian
dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.
a)
Perdarahan pervagina adalah
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan
ektopik.
b)
Abortus
adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau sebelum
plasenta selesai.
c)
Mual
Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam
hari.Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah
terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satudiantara
seribu kehamilan, gejala±gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf
pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan
gejala dan perubahan fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d)
Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah
sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari
pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dankematian.
e)
Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak
yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan
atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia
merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f)
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan
Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan
dan muka.Oedema pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti
ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II
A.
Pengertian ibu hamilnormal
trimester II
Merupakan kehamilan yang
terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi
pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
B.
Tanda dan gejala ibu hamil
trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan
gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau
tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi
dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi
menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam
trimester kedua :
a)
Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri
tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan
ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa
wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing
dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan
pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang,
dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20
pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b)
Tanda Obyektif (probabilitas)
·
Tanda Chadwick’s; bercak
keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
·
Tanda Hegar’s; melunaknya
segmen bawah uterus.
·
Tanda Godell’s; melunaknya
uterus.
·
Perubahan uterus; pada awal
bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai
tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat
·
Ballottement; pantulan yang
terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,
menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya semula.
Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
·
Uterine souffle; desiran nadi
yang terdengar diatas uterus hamil
·
Kontraksi Braxton Hicks;
kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa sakit.
·
Perubahan abdomen; karena
uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar,
kulit abdomen mungkin teregang
·
Striae gravidarum; terjadi
akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit abdomen.
·
Pigmentasi; terjadi karena
pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomen
c)
Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
·
Mendengar bunyi jantung janin
dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
·
merasakan bagian – bagian janin
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
·
melihat hasil konsepsi pada
ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
·
merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
·
mencatat elektrokardiogram
janin
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
·
Pertumbuhan dan Perkembangan
Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Ø
Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
Ø
Pengukuran mahkota ke pantat
(cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
Ø
Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
Ø
Sistem muskuloskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Ø
Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Ø
Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Ø
Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi
namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan
hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Ø
Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Ø
Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Ø
Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Ø
Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a)
Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat
krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap
orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan
dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori
krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan
psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya,
terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation
dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti
oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses
belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada
tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme
koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung
dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran
–pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan
tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap
kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah bagaimana
menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari
ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria
menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang
aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala
– gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli
medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar
untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan
aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat,
mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide.
Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota
keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai
keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri
dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi,
morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia
menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil
dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini,
terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.Pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini
sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran
sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi
oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan mood,
lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola
perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa
perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk
hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati.
b)
Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
·
Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
- tanda Hegar’s : uterus lunak
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
- tanda Hegar’s : uterus lunak
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
·
Sistem integumen
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
·
Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
·
Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
·
Sistim muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
·
Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
·
Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
·
Sistem perkemihanTerjadi
gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan
pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya
berkemih.
·
Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pada kehamilan trimester II
ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun
fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi
maternal.
A. Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan
tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat
·
Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
·
Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
B. Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan
peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7
kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual.
Ø SISTEM
INTEGUMEN
a.
Payudara
Ø Adanya rasa
kesemutan
Ø Adanya nyeri
tekan
Ø Membesar
secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai
darah
Ø Puting susu
lebih menonjol dan mengeras
Ø Areola
tumbuh lebih gelap
Ø Kelenjar –
kelenjar Montgomery menonjol keluar
b.
Kulit
1.
Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari
lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau
rasa gatal
2.
Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra (
garis gelap mengikuti midline abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang
terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.
3.
Perspirasi dan sekresi
kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin
mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.
Ø
SISTEM ENDOKRIN
a. Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah
plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk
steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL )
atau Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic
Thyrotropin ( HCT ).
b. Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih
banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar,
tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
c. Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon
ini untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini
metabolisme tulang dan otot terganggu.
d. Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat.
e. Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan
semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh
HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan
prolaktin meningkat.
f. Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau
fungsi bagian medula tetap.
Ø
SISTEM KARDIOVASKULER
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya
karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari
adrenal oleh esterogen.
Ø
SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Gigi, tulang, persendian
Ø
Membutuhkan kira-kira
sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
Ø
Saliva yang asam pada saat
hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
Ø
Sendi pelvik sedikit dapat
bergerak
Ø
Terjadi penambahan berat badan
sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur.
b. PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
Ø
Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan
hidung terlihat khas , perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit
kepala, terlihat aktifitas motorik.
Ø
Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai,
terlihat kelenjar sebasea.
Ø
Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan
keriput, trlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
Ø
Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5
-13,5
Ø
Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 –
18,5
Ø
Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Ø Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat
kavitas persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
Ø Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat
dirasakan oleh ibu.
Ø
Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan
semakin kuat dirasakan oleh ibu.
Ø SISTEM SIRKULASI
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna,
darah dibentuk aktif dalam limpa.
Ø
Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang
dan menurun dalam hepar.
Ø SISTEM GASTROINTESTINAL
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim
disekresi, anus terbuka.
Ø
Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat
dikenali
Ø SISTEM PERNAPASAN
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles
terminal dan respiratorius.
Ø Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
Ø Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai
terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
Ø SISTEM RENALIS
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
Ø SISTEM PERSARAFAN
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum
memperlihatkan beberapa tonjolan.
Ø
Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi
mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
Ø
Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks
serebri berakhir.
Ø
.ORGAN – ORGAN PENGINDRA -
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan
secara umum
Ø
Minggu ke 20 ( bulan 5 ) \
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
Ø
Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina
terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif.
Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah
yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER
III
1.Ibu Hamil pada Trimester III
(27-40 minggu)
Merupakan
suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang
pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri
dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan
akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan
kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat
persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan
fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan
urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita
pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat,
biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya
berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada
Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis
yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Uterus
Pada akhir
kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30
gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk
semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira
3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada
kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di
bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan
pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam
rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan
vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda
Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan
lebih kental.
3. Payudara
Payudara
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan
12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak
jernih disebut kolostrum.
4. Sirkulasi darah
Setelah
kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan
darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi. Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi
aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang
kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena
cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada
vena vulva) pada wanita yang rentan.
5. Sistem respirasi
Ekspansi
diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci),
kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita
hamil.
6. Sistem pencernanan
Karena
pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan
pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas,
morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus
makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7. Sistem perkemihan
Pada akhir
kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke
pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu
Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah
tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya
kehamilan adalah:
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak,
atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan
mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa
nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta
(Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang
dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita
demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam
antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan
pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio
plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala
biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan
ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal
3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada
kehamilan muda
Mual dan
muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT
dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu
aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan
Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada
trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya
saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
Pada trimester
III, calon ibu akan semakin peka perasaannya.
Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering
mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi
tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung
kepada pasangannya.
Pada trimester
II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut
jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin
memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua
wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan
tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih
sayang dapat tercurah dari
pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru
yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar
calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai
sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa
menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan
keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester
III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik
terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen,
2005).
- Rasa tidak nyaman kembali timbul
- Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
- Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
- Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
- Semakin ingin menyudahi kehamilannya
- Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
- Merasa kehilangan perhatian
- Tidak sabaran dan resah
- Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
- Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
- Libido menurun
·
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus
uteri. Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan
kontraksi, bias dengan cara manual atau menggunakan pita lila
·
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan,
menentukan tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau
tidak.
RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN
A.
LOHNSON
·
Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
·
Berat Janin = (tinggi
fudus uteri – 12 ) x 155 gram
·
Jika kepala
sudah masuk PAP maka rumusnya:
·
Berat Janin =
(tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
B. HODGE
·
Rumus : tinggi
fundus ( cm ) – N x 155
·
1.
HODGE I: N = 13 bila kepala belum melewati PAP
·
2.
HODGE II: N = 12 bila kepala
berada diatas spina isciadika
·
3.
HODGE III: N = 11 bila kepala berada
dibawah spina isciadika
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya
akan meleset , karena faktor sbb:
- Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.
- Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan besarnya janin.
(HPL) Hari Perkiraan Lahir
·
Jika HPHT Ibu ada pada bulan
Januari – Maret
·
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari),
(bulan + 9), (tahun + 0).
·
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka
perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
·
Jika HPHT Ibu ada pada bulan April
– Desember
·
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari),
(bulan – 3),(Tahun + 1).
·
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka
perkiraan lahir
(10 + 7), (10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
v
Rumus ini hanya bisa diterapkan
pada wanita yang daur haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
v
Perkiraan tanggal persalinan
sering meleset antara 7 hari sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi
yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
v
Untuk mengurangi kemungkinan
terlalu melesetnya perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan
ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan
dikurangi beberapa hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://apa-saja-kriteria-kehamilan-normal.htm
JPNKR-POGI.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal.YPBSP.
Varney Hellen,
M. Kriebs Jam.2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan: 2. Penerbit Buku
KedokteranEGC: Jakarta.
Sarwono,
Prawiroharjo.2009. ilmu kebidanan dan
kandungan.
Safitri Maya. 2011. Buku Ajar Askeb II Persalinan.
Saifuddin, A.B, 2004, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal : Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar