ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL



1.1  DEFENISI  KEHAMILAN

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari atau 40 minggu.
Kehamilan dibagi tri wulan atau trimester
1.            kehamilan tri wulan 1 antara 0 – 12 minngu
2.            kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minng
3.            kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu

1.2  MACAM-MACAM  KEHAMILAN

·         Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
·         Extra uteri adalah kehamilah yang perkembanganny janinnya berada diluar uteri atau rahim, disaluran tuba falopii.kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar kandungan”.Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut.karena akan membahayakan ibu serta janinnnya.Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim,bukan disaluran tuba falopii,sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin.

1.3  JUMLAH KEHAMILAN
1.      kehamilan tunggal dengan jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu atau tunggal, kehamilan  ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu sel sperma saja
2.      Kehamilan gemeli adalah kehamilan ganda ataukembar yaitu hamil dengan dua janin tunggal atau lebih dua uteri

1.4  FREKUENSI KEHAMILAN
1.      Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kali atau seorang wanita yang hamil untuk pertama kali
2.      Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali)
3.      Grandegravida adalah wanita yang telah melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih, hidup atau mati

1.5  DIAGNOSIS KEHAMILAN
Kategori Gambaran Kehamilan normal Ibu sehat. Tidak ada riwayat obstetri buruk ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.
Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam rumah tangga dasn kebutuhan finalsial.
Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan atau kerja sama penangannya. Seperti : hipertensi,animia berat,preeklamsia,pertumbuhan janin terhambat,infeksi saluran kemih,penyakit kelamin,dan kondisi lain lain yang dapat memburuk selama kehamilan.
Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera Seperti:
perdarahan,eklamsia,ketuban pecah dini,atau kondisi kondisi kegawat daruratan lain pada ibu dan bayi. Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
1.        Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran.
2.        Kehamilan sampai 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebutprematuritas
3.         Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterm
4.         Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post datism
(serotinus)
           
        Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beerapa tanda dan gejala hamil.Tanda-tanda dugaan hami
l
1.      Amenorea (tidak dapat bulan)
2.      Mual (narseao dan muntah lemesis)
3.        Ngidam
4.      Sinkope atau pingsan
5.      Payudara tegang
6.        Sering miksi
7.      Konstipasi kulit
8.      Pigmentasi kulit
                        Sekitar pipi disebut cloasma gravidarum.Dinding perut : strie livid, linea alba semakin hitam, strie nigra. Sekitar payudara : hyperpigmentasi areola mamae, putting susu makin menonjol, kelenjar montgomeri menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
paudara. Darah manifes sekitar payudara.Epulis : hipertropi gusi yang dapat terjadi bila hamil. Varices / penampakan pembuluh darah vena

1.6  PERAWATAN PADA KEHAMILAN NORMAL
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang dapat mengancam
jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal yaitu :
a)      1 kali kunjungan antenatal selama trismester pertama (sebelum 14 minggu)
b)      1 kali kunjungan selama trismester kedua (antara 14 – 28 minggu)
c)      2 kali kunjungan selama trismester ketiga (antaa 28 – 36 minggu dan sesudah minggu ke 36 pada setip kali kunjungan antenatal tersebut perlu didapatkan informasi yang sangat penting, uraian dibawah ini menekankan garis-garis besarnya.
Kunjungan trimester pertama waktu Sebelum  minggu ke 14           
    Informasi penting
·         Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu          
hamil
·         Mendeteksi masalah dan menanganinya
·         Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia zat         
besi, epnggunaan praktek tradisional yang merugikan.
·         Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi      
komplikasi
·         Mendorong perilaku yang sehat (gusi, latihan dan kebersihan, istirahat dan     
lain sebagainya).
Kunjungan trimester kedua  Waktu sebelum minggu ke-28. Informasi penting.Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsi.Hanya ibu tentang gejala preeklampsi, pantau tekanan darah, evaluasi edemapemeriksa untuk mengetahui proteinuria).
Kunjungan : Trimester ketiga Waktu : sebelum 36 minggu. Informasi penting Sama seperti di atas, ditambah abdomen untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.               
Kunjungan : trimester ketiga    Waktu : setelah 36 minggu. Informasi penting Sama seperti di atas ditambah deteksi bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

1.7  DEFENISI KEHAMILAN MULTIPEL

            Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang sesuai dengan hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya.

1.8  JENIS-JENIS KEHAMILAN MULTIPLE
1.  Kembar Monozigotik
Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian sebagai berikut :
·         Apabila pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua embrio, dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta tunggal yang menyatu.
·         Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.
·         Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.
·         Apabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.


2.      Kembar Dizigot
                  Dizigotik, atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.

1.9 FAKTOR-FAKTOR UTAMA TERJADINYA

Faktor utama yang meningkatkan kemungkinan terjadinya bayi kembar adalah terapi infertilitas, disamping terdapat faktor-faktor lainnya. Yaitu Ras, usia, hereditas, atau riwayat terdapat kehamilan kembar dalam keluarga tidak meningkatkan kemungkinan memiliki bayi kembar identik, namun meningkatkan kemungkinan memilki bayi kembar tidak identik. Terapi infertilitas meningkatkan kemungkinan memilki bayi kembar, baik identik maupun non-identik.

1.      Ras
Angka kejadian kembar mendekati 1 dari 90 kehamilan di Amerika Utara. Insidennya lebh tinggi lagi di Afrika, dengan angka kejadian 1 dari 20 kelahiran di Nigeria. Kembar jarang terjadi di Asia. Di Jepang, misalnya, kembar hanya terjadi sekali pada setiap 155 kelahiran.
2.      Hereditas
Riwayat kembar pada keluarga ibu lebih signifikan dibanding riwayat kembar dari keluarga ayah. Wanita kembar non-identik memberikan kemungkinan bayi kembar 1 dari 60 kelahiran. Sebaliknya, seorang ayah yang memiliki kembar non-identik memberikan kemungkinan bayi kembar hanya 1 dari 125 kelahiran.

3.      Usia Maternal dan Riwayat Kehamilan
Frekuensi kembar meningkat dengan usia maternal dan jumlah kehamilan. Wanita berusia antara 35-40 tahun dengan empat atau lebih anak, kemungkinan memilki anak kembar adalah tiga kali lipat dibanding wanita berusia kurang dari 20 tahun yang belum memiliki anak.

4.      Tinggi dan Berat Badan Ibu
Kembar non-identik lebih sering terjadi pada wanita bertubuh besar dan tinggi dibandingkan pada wanita yang bertubuh lebih kecil. Hal ini mungkin lebih terkait dengan status gizi dibanding ukuran tubuh itu sendiri. Selama Perang Dunia II, insidensi kembar non-identik menurun di Eropa saat terjadi kekurangan pangan.

5.      Obat-obat Penyubur dan Kemajuan Teknologi Reproduksi
Kehamilan multipel lebih umum terjadi pada wanita yang mengkonsumsi obat-obatan fertilitas selama menjalani induksi ovulasi atau superovulasi. Wanita yang mendapatkan kehamilan dengan menggunakan clomiphene citrate, memiliki kemungkinan kehamilan kembar antara 5-12%, dan kurang dari 1% memperoleh kehamilan kembar triplet atau lebih. Hampir 20% kehamilan akibat gonadotropin merupakan kehamilan kembar multiple. Meskipun kebanyakan kembar tersebut merupakan kembar dua, lebih dari 5% merupakan kembar triplet atau lebih. Di lain pihak, prosedur ART seperti In Vitro Fertilization (IVF) juga memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan angka kejadian kelahiran kembar. Resiko terjadinya kehamilan kembar seiring dengan peningkatan jumlah transfer embrio. Superovulasi bertanggungjawab terhadap sejumlah besar kehamilan kembar.

1.10 DIAGNOSA

Sedikit kehamilan kembar (kehamilan multipel) terdiagnosis pada pertengahan pertama kehamilan kecuali dengan scanning ultrasound. Meluasnya penggunaan pencitraan ultrasonografik telah sangat mengurangi insidensi tidak terdeteksinya kehamilan kembar sebelum persalinan. Dengan pemeriksaan ultrasonografi yang cermat, kantung gestasional yang terpisah pada kehamilan kembar dapat diidentifikasi sangat dini.
Riwayat kembar, usia maternal lanjut, paritas tinggi, dan ukuran ibu besar pada keluarga dari pihak ibu serta riwayat pernah hamil kembar merupakan petunjuk yang lemah, tetapi riwayat baru mendapat klomifen atau gonadotropin atau kehamilan yang diperoleh dari teknologi reproduksi dengan bantuan merupakan petunjuk yang kuat.
Pemeriksaan klinis disertai pengukuran akurat tinggi fundus merupakan hal yang penting. Selama trimester kedua, ukuran uterus lebih besar daripada yang diperkirakan untuk usia gestasi yang dihitung berdasarkan data haid.
Pada pertengahan kedua, kehamilan multipel dapat diduga jika:
Ø   Lingkar abdomen dan ukuran uterus lebih besar dibandingkan dengan usia kehamilan.
Ø   Palpasi menunjukkan kelebihan bagian janin, dan dapat dideteksi dua bagian kepala janin. Namun secara umum, janin kembar sulit didiagnosis dengan palpasi bagian-bagian tubuh janin sebelum trimester ketiga. Bahkan pada tahap lanjut kehamilan, mungkin sangat sulit mengidentifikasi kembar dengan palpasi transabdominal, terutama apabila salah satu kembar, terletak di atas kembar lainnya, apabila ibu gemuk, atau apabila terdapat hidramnion.
Pemeriksaan lain yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis kehamilan kembar adalah:
·         Bunyi Jantung Janin
Menjelang akhir trimester pertama, kerja jantung janin dapat dideteksi dengan peralatan ultrasonik Doppler. Beberapa waktu sesudahnya kita dapat mengidentifikasi dua jantung janin apabila frekuensi keduanya jelas berbeda satu sama lain serta dengan frekuensi denyut jantung ibu. Dengan menggunakan stetoskop janin aural biasa, bunyi jantung janin pada kembar dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan yang cermat pada usia kehamilan 18-20 minggu.
·         Pemeriksaan Radiologis
Radiograf abdomen ibu sebagai upaya membuktikan adanya janin multipel dapat membantu pada keadaan-keadaan tertentu yang jarang, biasanya apabila terdapat gestasi multipel ordo tinggi dan belum jelas berapa banyak janin yang ada.
·         Pemeriksaan Biokimiawi
Jumlah gonadotropin korionik dalam plasma dan urin, secara rata-rata lebih tinggi daripada yang dijumpai pada kehamilan tunggal. Kembar sering terdiagnosis sewaktu dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein serum ibu, walaupun pemeriksaan ini saja tidak bersifat diagnostik.


ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA
A.    Pengertian Trimester Pertama
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani,dkk,2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakansaat yang sulit juga.
B.     Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C.     Gejala Pada Kehamilan Trimester 1
·    Gejala subjektif
a)      Amenore
b)      Nausea
c)      Mual (morning sickness)
d)     Payudara terasa penuh dan sensitive
e)      Sering berkemih
f)       Merasa lemah dan letih
g)      Berat badan naik
h)      Perubahan mood
·           Gejala oubyektif
a)      Peningkatan temperatur basal tubuh
b)      Perubahan kulit
c)      Perubahan pada payudara
d)     Pembesaran pada abdomen
e)              Perubahan pada rahim dan vagina
D.                Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a)      Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya. 
b)      Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c)      Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d)     Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama.
e)      Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkindirahasiakannya.
f)       Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.
E.     Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a)      Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat).  AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.                
b)      Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai
Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
F.      Tanda Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.
a)      Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b)      Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau sebelum  plasenta selesai.
c)      Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan malam hari.Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d)     Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
e)      Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f)       Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II
A.    Pengertian ibu hamilnormal trimester II
            Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
B.     Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a)      Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b)      Tanda Obyektif (probabilitas)
·         Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
·         Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
·         Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
·         Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat
·         Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
·         Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
·         Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa sakit.
·         Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
·         Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit abdomen.
·         Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomen
c)      Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
·         Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
·         merasakan bagian – bagian janin 
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
·         melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
·         merasakan gerakan janin  
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
·         mencatat elektrokardiogram janin           
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
·         Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua  
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Ø  Penampakan eksternal.    
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
       
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.

24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
       
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
Ø  Pengukuran mahkota ke pantat (cm)       
16 minggu : 11,5-13,5
     
20 minggu : 16-18,5
        
24 minggu : 23
     
28 minggu : 27
Ø  Perkiraan berat badan (gr)           
16 minggu : 100
   
20 minggu : 300
   
24 minggu : 600
   
28 minggu : 1.100
Ø  Sistem muskuloskeletal   
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
  
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
        
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
         
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
       
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Ø  Sistem sirkulasi    
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Ø  Sistem gastrointestinal     
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
         
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
     
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
         
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
  
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Ø  Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
      
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
   
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai
                 terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.        
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Ø  Sistem renalis      
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Ø  Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
         
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
        
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Ø  Organ-organ pengindera 
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
        
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
     
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Ø    Sistemgenitalis   
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a)      Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati.
b)        Perubahan Fisiologis 
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
·         Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
        
Terdapat tiga tanda penting yakni :
         
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
 
- tanda Hegar’s : uterus lunak
      
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan

Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
·         Sistem integumen 
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar.
   
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
·         Sistem endokrin   
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
·         Sistem kardiovaskuler      
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
·         Sistim muskuloskeletal     
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
·         Sistim pernafasan 
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
·         Sistem gastrointestinal     
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
·         Sistem perkemihanTerjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
·         Sistem persarafan 
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.


2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi maternal.
Ø  SISTEM REPRODUKSI
A.    Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat
·         Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
·         Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
B.     Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual.
Ø  SISTEM INTEGUMEN
a.       Payudara
Ø  Adanya rasa kesemutan
Ø  Adanya nyeri tekan
Ø  Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah
Ø  Puting susu lebih menonjol dan mengeras
Ø  Areola tumbuh lebih gelap
Ø  Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar
b.      Kulit

1.    Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
2.    Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.
3.    Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.
Ø  SISTEM ENDOKRIN
a.      Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b.      Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
c.       Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan otot terganggu.
d.      Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e.       Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat.
f.       Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula tetap.


Ø  SISTEM KARDIOVASKULER
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
Ø  SISTEM MUSKULOSKELETAL
a.      Gigi, tulang, persendian
Ø  Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
Ø  Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
Ø  Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
Ø  Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b.      PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
Ø  Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
Ø  Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
Ø  Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
Ø  Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
Ø  Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
Ø  Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Ø  Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
Ø  Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
Ø  Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.
Ø SISTEM SIRKULASI
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
Ø  Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
Ø SISTEM GASTROINTESTINAL
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
Ø  Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
Ø SISTEM PERNAPASAN
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
Ø  Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
Ø  Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
Ø SISTEM RENALIS
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
Ø SISTEM PERSARAFAN
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
Ø  Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
Ø  Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
Ø  .ORGAN – ORGAN PENGINDRA - Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
Ø  Minggu ke 20 ( bulan 5 ) \
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
Ø  Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.

ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III
1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1.  Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3.  Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4.  Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
5.  Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6.  Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7.  Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1.  Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2.  Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
3.  Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4.  Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5.  Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6.  Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7.  Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8.  Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).
  • Rasa tidak nyaman kembali timbul
  • Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
  • Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
  • Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
  • Semakin ingin menyudahi kehamilannya
  • Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
  • Merasa kehilangan perhatian
  • Tidak sabaran dan resah
  • Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
  • Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
  • Libido menurun
·         Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri. Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan cara manual atau menggunakan pita lila
·         Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.
RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN
A.    LOHNSON
·          Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
·         Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
·         Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
·         Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
B.     HODGE
·         Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
·         1.      HODGE I:          N = 13 bila kepala belum melewati PAP
·         2.      HODGE II:        N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
·         3.      HODGE III:      N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena faktor sbb:
  • Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.
  • Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan besarnya janin.

(HPL) Hari Perkiraan Lahir
·         Jika HPHT Ibu ada pada bulan Januari – Maret
·         Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
·         Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
·         Jika HPHT Ibu ada pada bulan April – Desember
·         Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
·         Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir  (10 + 7), (10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
v  Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
v  Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
v  Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.


DAFTAR PUSTAKA
http://apa-saja-kriteria-kehamilan-normal.htm
JPNKR-POGI.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal.YPBSP.
 Varney Hellen, M. Kriebs Jam.2008.  Buku Ajar Asuhan Kebidanan: 2. Penerbit Buku KedokteranEGC: Jakarta.
 Sarwono, Prawiroharjo.2009. ilmu kebidanan dan kandungan.
  Safitri Maya. 2011. Buku Ajar Askeb II Persalinan.
Saifuddin, A.B, 2004, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal : Jakarta.

0 komentar: