BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap wanita memiliki dua indung telur di kanan dan kiri. Setiap indung telur tersebut berisi ribuan telur yang masih muda atau folikel yang setiap bulan akan membesar dan hanya satu folikel yang membesar sangat cepat sehingga menjadi telur yang matang. Jika terjadi gangguan pada siklus ini, maka kista pun akan terjadi. Kista ovarium adalah suatu jenis tumor yang berupa kantong abnormal berisi cairanyang tumbuh dalam indung telur (ovarium).Berdasarkan keganasannya kista terbagi menjadi dua, yaitu nonneoplastik dan neoplastik. Kista nonneoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setalah 2 sampai 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Sebagian
besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus
haid / menstruasi, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.Ovarium
mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi.Gangguan
pada ovarium dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan,perkembangan dan kematangan
sel telur.Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom
ovarium polikistik, dan kanker ovarium.Kista ovarium berukuran kecil, berkapsul
dengan isi cairan .beberapa kista ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan
dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan
perasaan tidak menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan resiko
terjadinya karsinoma terutama pada wanita-wanita yang mulai menopause.
Beberapa
hal yang dapat mendorong terbentuknya kista adalah Pola makan. Jika banyak
makan makanan berlemak dan kurang serat, maka lemak yang berlebih akan susah
dipecah oleh tubuh, sehingga dapat berlanjut dengan gangguan hormon. Demikian
juga dengan pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi zat-zat tambahan
sintetik pada makanan secara tidak sengaja.Faktor psikologis, misal stres,
depresi.Pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres, sehingga menyebabkan jumlah
hormon tidak terkendali / terganggu.
Keganasan ovarium merupakan enam kasus
kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian oleh karena keganasan
ginekologi. Penanganan terhadap kista ovarium didasarkan pada jenis kista
tersebut . Jadi tidak semua kista ovarium dioperasi , apalagi ternyata kista
tersebut dapat resolusi spontan. Tindakan operatif selain sangat invasive,
dapat berdampak terhadap fertilitas seseorang.Sehingga untuk menentukan apakah
kista tersebut harus diangkat atau tidak, diagnosisnya harus benar-benar jelas.
Untuk menegakkan diagnosis kista
terutama jenis kista , ada dua cara yang selama ini sudah dilaksanakan dan
dikembangkan pemeriksaan sitologi cairannya, cara ini invasive, memakan waktu
lama dan biaya yang mahal, sedangkan yang kedua, dengan pemeriksaan
ultrasonografi transvaginal, lebih murah , cepat, dan tidak invasive. Untuk mencapai
prognosis yang baik bagi penderita ,yaitu dengan kista dengan panduan
ultrasonografi vaginal dilanjutkan tindakan pembedahan pengangkatan massa tumor
yang adekuat sangatlah penting. Oleh karena itu diagnosis dibandingkan yang
akurat antara tumor ovarium yang jinak atau ganas sangat penting, dalam
menajemen intraoperasi maupun pasca operasi pada setiap kasus.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa defenisi atau pengertian dari kista ovari
?
1.2.2 Bagaimana
tanda dan gejala kista ovari ?
1.2.3 Apa
penyebab kista ovari ?
1.2.4 Dengan
cara apa pengobatan kista ovari ?
1.2.5 Bagaimana
cara pencegahan kista ovari ?
1.3 Tujuan
1.3.1 untuk
mengetahui defenisi atau pengertian dari kista ovari.
1.3.2 Untuk
mengetahui tanda dan gejala dari kista ovari.
1.3.3 Untuk
mengetahui penyebaba dari kista ovari.
1.3.4 Untuk
mengetahui cara pengobatan kista ovari.
1.3.5 Untuk
mengetahui bagaimana cara pencegahan kista ovari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kista Ovari
Kista ovarium adalah rongga berbentuk
kantong berisi cairan didalam jaringan ovarium.Kista ovarium sering terjadi
pada wanita dimasa reproduksinya.Sebagian besar kista terbentuk karena
perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan
sel telur dari ovarium. Adapun jenis-jenis kista ovarium adalah sebagai
berikut:
1)
Kista fungsional dibagi menjadi empat
yaitu :
·
Kista folikuler,yaitu kista yang terjadi
folikel normal yang melepaskan ovum yang ada di dalamnya.Terbentuk kantong
berisi cairan atau lendir di dalam ovarium.
·
Kista dermoid,jenis ini banyak
menngandung cairan jernih. Bisa timbul dikedua ovvarium kiri dan kanan,
berhubungan dengan gangguan hormon dan ganagguan menstruasi.
·
Kista corpus luteum yaitu kista jenis
ini lebih jarang terjadi, ukurannya lebih besar dari kista fungsional. Kista
ini timbul karena waktu pelepasan sel telur terjadi perdarahan, dan lama-lama
bisa pecah dan timbul perdarahan yang kadang-kadang perlu tindakan operasi
untuk mengatasinya. Keluhan biasanya timbul rasa sakit yang berat dirongga
panggul.
·
Kista teka lutein yaitu kista jenis ini
lebih jarrang terjadi dan sering di hubungkan dengan terjadinya kehamilan
diluar kandungan ( ektopik pergnansi). Kista ini akan hilang sendiri tanpa
pengobatan atau tindakan begitu kehamilan diluar kandungan dikeluarkan.
2)
Poliistik kista
Yaitu kista ovarium yang berisi ragam jenis
jaringan misalnya rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya.Kista ini dapat terjadi
sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawah dalam kandungan ibunya.Kista
ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar
dan menimbulkan nyeri.
3)
Kista endometriosis
Yaitu kista yang terbentuk dari jaringan
endometriosis ( jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh diluar
rahim ) menempel diovarium dan menjadi kista. Kista ini sering disebut juga
sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat kemerahan.Kista
ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan
nyeri senggama.
4)
Kista denoma
yaitu kista yang berkembang dari sel-sel
pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kista denoma
dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ –organ lainnya dan menimbulkan
nyeri.
2.2 Etiologi
Sampai
sekarang ini penyebab dari kista ovarium belum spenuhnya dimengerti, tetapi
beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam
mekanismenya umpan balik ovarium-hipotalamus.Penyebab terbentuknya kista pada
ovarium adalah gagalnya sel telur atau folikel untuk berovulasi.Fungsi ovarium
yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan pembentukan salah
satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.
Kista ovarium terbentuk oleh
bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista.
Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang
paling banyak ditemukan.Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan
folikel ovarium yang tidak terkontrol.
Folikel adalah suatu rongga
cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang
berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel
telur.
Namun pada beberapa kasus,
folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan cairan yang nantinya
akan menjadikista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang
keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil
ovarium.Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal
tubuh seperti rambut dan gigi.Kista jenis ini disebut dengan kista dermoid,
kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam
kandungan ibunya.
2.3 Tanda dan Gejala
Sebagian
besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista.Seandainya
menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri
pada perut bagian bawah dan pinggul.Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya
dinding kista, pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ
disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi didalam kista dan
tangkai kista yang terpeluntir.
Gejala umumnya sangat bervariasi
dan tidak spesifik.Sebagian gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan,
aktivitas endokrin, dan komplikasi tumor tersebut.Pada stadium awal dapat
berupa gangguan haid.Jika tumor sudah menekan rectum atau kandung kemih mungkin
terjadi konstipasi atau sering berkemih.Dapat juga terjadi peregangan atau
penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat
bersenggama.
Pada stadium lanjut gejala yang
terjadi berhubungan dengan adanya asites, penyebaran ke omentum, dan organ
–organ diidalam rongga perut lainnya seperti usus dan hati.Perut membuncit,
kembung, mual, gangaguan nafsu makan, gangaguan buang air besar dan buang air
kecil.Penumpikan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran
penyakit kerongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.
Berikut gejala penderita polikista ovarium
:
·
Biasanya sulit hamil dan mengalami
gangguan menstruasi .
·
Sekitar 70 % diketahui pertumbuhan
rambutnya berlebihan misalnya, tumbuh pada dagu dan pipi, bibir atas, sekitar
putting susu, pada dada, dan bagian bawah perut.
·
Biasanya berjerawat dan hampir setengah
dari mereka berbadan gemuk. Tetapi bisa saja perempuan polikistik tidak
memperlihatkan gejala tersebut.
2.4 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan
membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel de graff. Pada pertengahan
siklus, folikel dominant dengan diameter lebih dari 2,8 cm akan melepaskan
oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum,yang pada saat
matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak
terjadi fertilisasi oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan
secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan
membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari
proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista tersebut
dapat distimulasi ole gonadrtropin, termasuk FSH dan HCG.Kista fungsional
multiple dapat terbentuk kerena stimulasi gonadrtropin atau sesnsifitas
terhadap gonadotropin yang berlebih.
Endometriosis adalah kista berisi
darah dari endometrium ektopik.Pada sindroma ovari polikistik, ovarium biasanya
terdiri folikel-folikel dengan multiple kistik berdiameter 2-5 mm, seperti
terlihat dalam sonogram.
2.5 Diagnosa
1) Pemeriksaan
sonogram
Pemeriksaan
cara sonogram menggunakan gelombang bunyi untyuk melihat gambaran organ tubuh.
Pemeriksaan jenis ini bisa dilakukan melalui dinding perut atau bisa juga di
masukkan melalui vagina dan memerlukan waktu sekitar 30 menit, bisa diketahui
ukuran dan bentuk kistanya.
2) Cara
pemeriksaan lain untuk mendiagnosa kista ovarium
Selain
dengan menggunakan sonogram, kadang-kadang dokter juga memeriksa kadar protein
didalam darah yang disebut CA- 125. apalagi bila dokter mencurigai terjadi
perubahan proses keganasan pada jaringan kista.
Tetapi
kadar CA-125 juga menigkat pada perempuan usia subur, meskipun tidak ada proses
keganasan. Tahap pemeriksaan CA=125 biasanya dilakukan pada perempuan yang beresiko
terjadi proses keganasan.
Masa yang sering ditemukan didalam rongga panggul :
·
Bila ditemukan kista pada perempuan yang
belum menstruasi, 50% pertanda pertumbuhan kearah keganasan (kanker).
·
Bila kista ditemukan pada perempuan yang sudah
menopause sering mengarah pada keganasan.
·
Bila kista dicurigai ada diantara dua
kelompok umur ekstrim tersebut, dilakukan pemerikssaan dengan laparaskopi
yaitu, tabung yang dilengkapi kamera baik yang dilakukan melalui dinding perut
atau denan cara laparatomi ( sedikit luka sayatan pada kulit diding perut bagian
bawah untuk melihat ovarium).
2.6 Pengobatan
1) Pengobatan
gejala hormon androgen yang tinggi ini, dengan pemberian obat pil KB ( gabungan
estrogen dan progesterone) boleh ditambahkan oat anti androgen progesterone
cyproteron asetat.
2) Untuk
kemandulan an tidak terjadinya ovulasi, diberikan klomiphen siitrat. Juga bisa
dilakukan pengobatan fisik pada ovarium, misalnya melakukan diatermi dengan
sinar laser. Yang khas pada kista ovarium adalah bahwa kista akan hilang
sendiri dalam waktu 60 hari meski tidak diobati.
3) Pil
KB bisa mengurangi ukuran besar kista.
4) Pengobatan
operasi untuk melakukan sayatan ovarium pada daerah polikistik. Cara ini
beresiko terjadi perlekatan hingga malah memperbesar kemungkinan tterjadi
kemandulan ( infertilitas ).
5) Pengobatan
dengan operasi.Prinsip pengobatan kista dengan operasi
6) Apabila
kistanya kecil ( misalnya, sebesar permen ) dan pada pemeriksaan sonogram tidak
terlihat tanda-tanda proses keganasan, biasanya doker melakukan operasi dengan
laparoskopi.
7) Apabila
kistanya agak besar, biasanya pengangkatan kista dilakukan dengan laparatomi.
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista
ovarium adalah :
1) perdarahan
kedalam kista yang terjadi sedikit=sedikit sehingga berangsur-angsur,
menyebabakan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala klinik yang
minimal. Akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan
terjadi distensi yang cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut yang
mendadak.
2) Torsio.
Putaran tangkai dapat terjadi pada kista yang berukuran diameter 5 cm atau
lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini
jarang bersifat total.
3) Kista
ovariumyang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan dapat
menekan vesika urinaria sehingga terjadi ketidakmampuan untuk mengosongkan
kandung kemih secara sempurna.
2.8Pencegahan
1) Sebaiknya
pola hidup teratur.
2) Makan
dengan gizi seimbang.
3) Makan
sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena mengandung zat anti
oksidan yang memudahkan membuang racun dari tubuh dan
4) perlu
lemak dan protein karena protein untuk membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.
2.9 Kista Ovarium Dalam Kehamilan
Kista ovarium dalam kehamilan dapat
menyebabkan nyeri perut akut karena terpuntir atau ruptur.Kista ovarium paling
sering ditemukan terpuntir atau rupture pada kehamilan trimester
pertama.Apabila pada pemeriksaan kehamilan rutin kita dapatkan kista ovarium
(tidak terpuntir atau terinfeksi),maka pengelolaannya sebagai berikut:
·
Jika ukuran kista lebih dari 10 cm dan
asimptomatik:
-
Jika terdeteksi pada trimester
pertama,lakukan observasi untuk pertumbuhannya atau komplikasi yang terjadi.
-
Jika terdeteksi pada trimester
kedua,lakukan pengangkatan kista dengan laparotomi untuk mencegah terjadinya
komplikasi.
·
Jika ukuran kista antara 5-10 cm,lakukan
follow up.Laparotomi mungkin diperlukan bila ukuran kistanya membesar atau
tidak mengecil.
·
Jika ukuran kista kurang dari 5 cm,pada
umumnya akan menghilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan lebih
lanjut.
1)
Kista Ovarium Ruptur
Insidensi
kista ovarium rupture dalam kehamian bervariasi,sekitar 1:81 sampai 1:1000.
·
Diagnosis
-
Biasanya ada riwayat trauma seperti
jatuh,hubungan seksual,atau pemeriksaan vaginal.
-
ruptur kita ovarium dalam kehamilan
dapat pula terjadi secara spontan.
-
Ibu hamil merasakan nyeri perut bawah
tiba-tiba.
-
sering didapatkan tanda nyeri perut
akut/tanda rangsangan peritoneum.
-
Pemerisaan darah sering menunjukkan kadar
hemoglobin yang menurun.
-
Sonografi menunjukkan adanya cairan
bebas dalam kavum douglasi.
·
Pengelolaan
-
Operatif (laparotomi).
-
Tinggalkan jaringan ovarium yang baik
sebanyak mungkin.
2)
Kista Torsi
Torsi kista ovarium jarang
terjadi.Insidens pada remaja lebih sering.Namun kehamilan merupakan
predisposisi untuk terjadinya torsi.Kista torsi terbanyak adalah kista dermoid
dan torsi dibagian kanan lebih sering terjadi dari pada di bagian kiri.
·
Diagnosis
-
Nyeri perut akut pada bagian
bawah,berat,bersifat kolik,unilateral dan nyeri panggul.
-
Dua pertiga pasien mengelukan mual dan
muntah.
-
Kadang-kadang disertai demam ringan.
-
Teraba pada perut bawah yang nyeri tekan
(pada 95 % pasien).
-
Bila terjadi nekrosis
adneksa,didapatileukositosis dan demam tinggi.
-
Sonografi menunjukkan adanya kista
ovarium.
-
Bila diagnosis sulit ditegakkan,lakukan
laparaskopi.
·
Pengelolaan
Tindakan operatif harus dilakukan dengan
memperbaiki puntiran dan meninggalkan ovarium yang baik.Bila didapati nekrosis
adneksa,lakukan salpingo-ooforektomi.Bila terjadi torsi parsial,lakukan
tindakan konservatif,perbaiki puntiran,kistektomi,dan tinggalkan ovarium yang
baik.
·
Prognosis
Ibu dan janin biasanya baik apabila prosedur
baku dilaksanakan dengan baik.Jika pada laparatomi ditemukan adanya keganasan
(massa tumor padat,pertumbuhan yang melampaui permukaan dinding luar kista),
speSimen harus segera dikirim untuk pemeriksaan histologik dan penderita harus
dirujuk pada pusat rujukan tersier guna evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal
yang berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur.Kista
termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan.Kista dapat
berisi udara, cairan kental, maupun nanah.Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah
dengan jaringan normal disekitarnya dan tidak dapat menyebar kebagian tubuh
lainnya.Jumlah diagnosa kista ovarium meningkat seiring dengan pemeriksaan
fisik dan penggunaan USG. Adapun jenis-jenisnya yaitu:
·
Kista fungsional
·
Kista dermoid
·
Kista
endometriosis
·
Kistadenoma
·
Polikistikovarium
Sampai
sekarang ini penyebab dari kista ovarium belum sepenuhnya dimengerti, tetapi
beberapa tori menyebutkan adanya gangguan Dalam pembentukan gangguan esterogen
dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus.Penyebab terbentuknya kista
pada ovarium adalah gagalnya sel telur atau folikel untuk berovulasi.Fungsi
ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan
pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.
Kista
ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan
menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe
folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Kista jenis ini
terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.
Folikel
adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan
normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk
melepaskan sel telur.
Gejala
umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.Sebagian gejala dan tanda adalah
akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, dan komlikasi ttumor tersebut.Pada
stadium awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rectum aau
kandung kemih mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga
terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan
atau nyeri pada saat bersenggama.
Setiap
hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel
de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominant dengan diameter lebih dari
2,8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus
luteum,yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi
fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan
mengecil selama kehamilannya. Insidensi kista ovarium rupture dalam kehamian
bervariasi,sekitar 1:81 sampai 1:1000.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami mengenaiKista Ovarium
pada ibu hamil serta dapat mengaplikasikan asuhan yang diberikan. Dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karena itu
Kami mohon saran yang dapat membangun pembentukan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
· Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2008. ilmu kebidanan.
Jakarta : PT. bina pustaka sarwono prawihardjo.
· Yatim, faisal. 2008. penyakit kandungan. Jakarta :
pustaka populer obor.
· http : //
irwanashari.blogspot.com/2008/06/kista-ovarium
0 komentar:
Posting Komentar