BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat
yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan
tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan
serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba pada akhir
tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari
pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir
setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba
oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka
pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mereka masih
saja menggunakannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Pengertian, dan cara penangannan orang yang terkena implikasi dari narkoba.
a. Apa Pengertian dari narkoba?
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Pengertian, dan cara penangannan orang yang terkena implikasi dari narkoba.
a. Apa Pengertian dari narkoba?
b. Apa saja macam-macam
narkoba?
c. Apa saja efek dari pemakaian narkoba?
d. Apa faktor-faktor
penyebab pemakaian?
e. Bagaimana cara penanggulangan
pemakaian?
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui Pengertian narkoba
a. Mengetahui Pengertian narkoba
b. Mengetahui
Macam-macam narkoba
c. Mengetahui
Efek dari pemakaian narkoba
d. Mengetahuifaktor-faktor
penyebab pemakaian
e. Mengetahui cara penanggulangan
pemakaian
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
a. Narkoba :
pada dasarnya merupakan obat2an yang apabila pemakaiannya disalhgunakan dapat
menimbulkan ketergantungan
b. Narkotika :
zat atau obat yang berasal dr tanaman atau bukan tanaman yg dapat menyebabkan
penurunan / perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
c. Psikotropika
: zat atau obat baik alamiah atau sintetik bukan narkotika yg berkhasiat
psikoaktif melalui susunan syaraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pd
aktivitas mental dan prilaku.
d. Zat adiktif
lainnya adalah ; minuman berakohol bersifat sedative (penenang), hipnotik,
depresan, rokok.
B. PENGGOLONGAN
NARKOTIKA UU.NO.2 TAHUN 1997
a. Narkotika
golongan I : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan Misal : heroin, ganja, kokain
b. Narkotika
golongan II : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan, missal ; morfin
c. Narkotika
golingan III : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan, missal : Codein
C. PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA UU. NO. 05 TAHUN 1995
a. Psikotopika
golongan I : psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
amat kuat mengakibatkan ketergantungan, missal : LSD
b. Psikotropika
golongan II : psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan ketergantungan, misal : ampetamiin, metilfenidad
c. Psikotropika
golongan III : psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sedang, mengakibatkan ketergantungan, misal : barbiturate
d. Psikotropika
golongan IV : psikotropika yg berkhasiat pengobatan & dapat digunakan dalam
terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan, misal : Diazepam
D. EFEK YANG
DITIMBULKAN
a. Depresan :
jenis zat berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat
pemakai merasa fly, bahkan tertidur, tidak sadar diri. Misal : opium, morfin,
heroin, codein, dan sedative
b. Stimulan :
zat yg dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja (segar
& bersemanagat) misal : ekstasi, kafein, kokain, amfetamin
c. Halusinogen
: zat yg dapat menimbulkan efek halusinasi yg bersifat merubah perasaan dan
pikiran seringkali disertai halusinasi, misal : ganja, mescalin dan LSD.
E. FAKTOR2
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
a. Faktor
Individu
Ø Penyakit
jasmaniah
Ø Kepribadian dgn
resiko tinggi : mudah kecewa, cenderung agresif,kurang PD, selalu menuntut,
sifat antisocial, memiliki gangguan jiwa (cemas, depresi, apatis), kurang
religious, penilaian diri negative.
Ø Motivasi
tertentu : menyatakan diri bebas, memuaskan rasa ingin tahu, dan mendapat
pengalaman baru, agar diterima kelompok ttn, melarikan diri dr sesuatu, sebagai
lambing kemoderan.
b. Factor Zat
Ø Ketersediaan
zata pada peredaran gelap
Ø Kemudahan
memperoleh zat
c. Faktor
lingkungan
Ø Lingkungan
keluarga : tidak harmonis, komunikasi antara ortu dan ank krg efektif, ortu
otoriter, keluarga terlalu permisisf.
Ø Lingkungan
sekolah : sekolah kurang disiplin, adanya murid pengguna.
Ø Lingkungan
teman sebaya ; tekanan kelompok sebaya sgt kuat, ancaman fisik sgt kuat,
ancaman fisik dr teman pengedar.
Ø Lingkungan
masyarakat luas : situasi politik, ekonomi, social yg kurang mendukung.
F. TINGKAT
PEMAKAIAN
a. Eksperimen
use : sekedar mencoba-coba dan memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian akan berhenti
tp ada juga yg meneruskan.
b. Recreation use : hanya untuk
bersenang2, rekreasi atau santai.
c. Situasional use : memakai zat
pada saat tertentu saja ( saat sedih, kecewa, tegang) dan bertujuan
menghilangkan perasaan.
d. Abuse ; pemakai sebagai pola
penggunaan bersifat patologik yg ditandai untuk mengendalikan, terus
menggunakan walaupaun sakit fisiknya kambuh, yg akan menimbulkan gangguan
fungsional / okupasional.
e. Dependence use : telah terjadi
toleransi dan gejala putus zat, bila pemakaian zat dihentikan atau dikurangi
dosisnya.
G. DAMPAK PENYALAHGUNAAN
a. Komplikasi medic : akibat zat itu
sendiri 9 kokain : anemia, malnutrisi, kehilangan BB, opioida : kemandulan, gangguan
haid, impotensi, Kafein : gastritis, sakit jantung dan hipertensi, Nikotin :
kanker paru, bronchitis, bronkiektosis), akibat bahan campuran tau pelarut
akibat cara pemakaian jarum suntik yg tidak steril, akibat pertolongan yg
salah, akibat cara hidup kurang bersih.
b. Akibat gangguan mental emosional
c. Memburuknya kehidupan sosial
H. UPAYA PENCEGAHAN
a. Melalui keluarga ; luangkan waktu
bersama, ciptakan suasana yang hangat, menjadi contoh yg baik, beri informasi
yg benar, memperkuat kehidupan agama, sikap positif orang tua
b. Melalui sekolah : lokasi sekolah
tdk berada pada tempat rawan, hubungan guru murid baik, disiplin, proses
belajar mengajar bentuk siswa mandiri, konseling bagi mahasiswa bermasalh,
libatkan partisipasi siswa dalam program pencegahan NAPZA melalui :
v Lembaga keagamaan
v LSM
v Kawan bukan pengguna
v Media masaa,
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001. Yang Perlu Diketahui Petugas Kesehatan
tentang : Kesehatan Reproduksi,
Depkes, Jakarta.
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.
Asrori, Muhammad. Psikologi
Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti
HEDS-JICA.Per kem bangan
Peserta Didik. Jakarta: Tim Pembina Mata Kuliah
Perkembangan Peserta
Didik, 2007.
Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
0 komentar:
Posting Komentar