BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode kontrasepsi sangat beragam. Pada prinsipnya ada yang
dilakukan secara alami, mekanik, dan kimiawi. Metode alami dilakukan dengan
cara tidak melakukan hubungan pada masa subur sang istri. Cara alami lainnya
adalah dengan pencabutan sebelum ejakulasi.
Secara mekanik pada prinsipnya adalah mencegah sperma bertemu
dengan sel telur. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kondom, IUD, dan
vasektomi.
Sedangkan secara kimiawi yaitu dengan cara mencegah ovulasi
(proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB,
suntik atau implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh
sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan
supositoria vagina.
1.2 Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui apa metode kontrasepsi secara kimiawi.
b) Untuk mengetahui contoh.
c) Untuk mengetahui cara pemakaian, efek samping dan cara menangani
kontrasepsi secara kimiawi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN METODE
KONTRASEPSI SECARA KIMIAWI
Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses
pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau
implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat
bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina.
2.2 JENIS-JENIS KONTRASEPSI KIMIAWI
A.KB
Pengertian
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.
Cara kerja
meniadakan
ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
mengentalkan
lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim Pil KB tidak
mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.
Keefektivitasannya
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai kemasan yang baru.
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai kemasan yang baru.
Keuntungannya
Sangat
efektif bila dipakai dengan benar
Tidak
mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
Menstruasi
(Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga
mengurangi rasa nyeri haid.
Dapat
dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
Dapat
dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
Dapat
dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
Dapat
dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
Kesuburan
segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
Dapat
dipakai sebagai “kontrasepsi emergensi†setelah hubungan suami
istri yang “tidak terlindungâ€
Dapat
mencegah anemi akibat kekurangan zat besi
Membantu mencegah terjadinya :
kekurangan
mual
(terutama tiga bulan pertama)
perdarahan
diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa
menelan pil atau terlambat menelan pil
sakit
kepala ringan
nyeri
payudara
sedikit
meningkatkan berat badan
tidak
ada haid
sukar
untuk “tidak lupaâ€
kemasan
baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis
tidak
dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air Susu
Ibu (ASI)
Tidak
dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi
terutama pada usia > 35 tahun
Persyaratan yang pantas
untuk wanita yang akan memakai KB
Secara UMUM, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
Secara UMUM, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
belum
mempunyai anak
remaja
gemuk
atau kurus
> 35
tahun , tidak merokok
merokok
tapi < 35 tahun
segera
setelah keguguran
Dan pada
wanita dibawah ini, juga diperbolehkan memakai KB
haidnya
banyak dan nyeri
anemi
kekurangan zat besi
siklus
haid tidak teratur
tumor
jinak payudara
diabetes
tanpa kelainan pembuluh darah
Endometriosis
penyakit
radang panggul
penyakit
tiroid (kelemjar gondok)
mioma
utyeri
TBC
(kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin)
Waktu pemakaian KB dimulai
pada,
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.
Pada saat
haid
merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
Pasca
Salin
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
Setelah
keguguran :
mulai pada 7 hari pertama keguguran
setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
mulai pada 7 hari pertama keguguran
setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
Segera setelah berhenti dari
Cara KB lain.
Cara pemakaian KB
Pil ditelan setiap hari secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur, pada saat makan malam) Bila satu pil aktif lupa, telan segera setelah ingat, minum pil yang seharusnya offshore pharmacies pada saat biasa menelan pil
Pil ditelan setiap hari secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur, pada saat makan malam) Bila satu pil aktif lupa, telan segera setelah ingat, minum pil yang seharusnya offshore pharmacies pada saat biasa menelan pil
PIL KB Untuk Ibu menyusui
Hanya ada 1 macam pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni minipil (progesteron only) , tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek KB seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama dagang yang tersedia di Indonesia : Excluton
Hanya ada 1 macam pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni minipil (progesteron only) , tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek KB seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama dagang yang tersedia di Indonesia : Excluton
B.KONTRASEPSI SUNTIKAN
Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Jenis-jenis
kontrasepsi suntikan
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
Cara
kerja kontrasepsi suntikan
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Keuntungan
dan efek samping suntikan
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Cara
pemberian kontrasepsi suntikan
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Kontra
indikasi kontrasepsi suntikan
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
C. IMPLANT KONTRASEPSI UNTUK WANITA (CONTRASEPTIVE FOR FEMALE)
Pengertian
Dua kapsul
tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah
kulit
lengan atas seorang wanita

Efektif 5 tahun untuk Norplant,
3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
Nyaman
Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam
usia reproduksi
Pemasangan dan pencabutan oleh
bidan/dokter terlatih
Kesuburan segera kembali setelah
implan dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan
tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora
Aman dipakai pada masa laktasi
Cara kerja
Lendir serviks menjadi kental
Menggangu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
efektifitas
Sangat
efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)
Keuntungan kontrasepsi
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang (3 tahun
untuk Jadena)
Pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak menggangu kegiatan senggama
Tidak menggangu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik
bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai
dengan kebutuha
Keuntungan nonkontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi/memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker
endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan
jinak payudara
Melindungi diri dari beberapa penyebab
penyakit radang panggul
Menurunkan angka kejadian
endometriosis
keterbatasan
Pada
kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorea.
Timbulnya
keluhan-keluhan seperti :
Nyeri kepala, peningkatan/penurunan
berat badan, nyeri payudara, mual-mual
Pening/pusing kepala, perubahan
perasaan (mood) atau
kegelisahan
Membutuhkan tindakan pembedahan minor
untuk insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif
terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
Klien tidak menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke
klinik untuk pencabutan
Efektifitasnya menurun bila
menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit
lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
Yang boleh menggunakan implan
Wanita dalam usia reproduksi
Telah atau belum memiliki anak
Menginginkan kontrasepsi jangka
panjang (3 tahun untuk Jadena)
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi
menolak kontrasepsi mantap
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan
masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil
Yang tidak boleh menggunakan implan
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginan yang belum
diketahui penyebabnya
Benjolan/kanker payudara atau riwayat
kanker payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola
haid yang terjadi
Miom uterus dan kanker payudara
Ganguan toleransi glukosa
Peringatan khusus bagi pengguna implan
Terjadinya keterlambatan haid yang
sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah yang hebat,
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Terjadi perdarahan banyak dan lama
Adanya nanah atau perdarahan pada
bekas insersi (pemasangan)
Ekspulsi batang implan
Sakit kepala migran, sakit kepala
berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur
D. SPERMISIDA
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia
(non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis spermisida terbagi menjadi:
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
4. Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penanganan efek samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek samping atau masalah penanganan
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
4. Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penanganan efek samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek samping atau masalah penanganan
Iritasi vagina atau iritasi penis dan
tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila
penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain
atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Gangguan rasa panas di vagina Periksa
reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila
tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu
memilih metode kontrasepsi lain.
Tablet busa vaginal tidak larut dengan
baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu
memilih metode kontrasepsi lain.
1. Aerosol
(busa)
Carapemakaian:
Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Krim dan Jeli
Carapemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengandiafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengandiafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
3. Kontrasepsi
Vagina Film/Tissue
Carapemakaian:
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.
4. Suppositoria
Carapemakaian:
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.Cara memasukkanspermisida bentuk suppositoria.
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.Cara memasukkanspermisida bentuk suppositoria.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Metode
kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur
dari indung telur) dengan menggunakan:
pil KB
Kontrasepsi
untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur.
Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada
pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin
suntik
Kontrasepsi
suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.
implan (susuk),
Dua kapsul tipis, fleksibel berisi
levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang
wanita.Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,Indoplant,
atau Implanon,Nyaman,Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi.
atau preparat yang menghentikan atau
membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina
Spermisida
adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
krem
jel
dan supositoria vagina.
3.2 KRITIK DAN SARAN
A.KRITIK
Agar makalah dari kelompok ini berkenan
untuk yang membacanya,dan apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau
isinya saya mohon maaf,dan ditunggu atas kritikan yang membangunnya.
B.SARAN
Dan juga kami sebagai penulis dari
makalah ini menunggu saran yang diberikan dari membaca,agar kami bisa menjadi
lebih baik dari ini.sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Dorland.
1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland.
Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC
Kusmiyati,
Yuni dkk.2009.Perawatan Ibu Hamil.
Jogjakarta: Fitramaya
Manuaba, IBG
dkk.2009.Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.